Cacing

Bicara mengenai cacing, maka kita bicara mengenai salah satu hewan yang mungkin membuat banyak orang bergidik. Hal ini disebabkan karena hewan ini tidak memiliki tulang belakang dan terkesan lunak sehingga membuat banyak orang merasa kurang nyaman.

Sebagian besar orang mungkin menganggap cacing sebagai salah satu makhluk hidup yang menjijikkan dan menggelikan bukan? Namun, siapa sangka jika hewan ini memiliki segudang manfaat yang luar biasa dalam kehidupan sehari – hari.

Di antaranya seperti menyuburkan tanah dan sebagai umpan untuk mencari ikan. Selain itu, kandungan nutrisi pada cacing juga bermanfaat bagi kesehatan seseorang.

Hewan yang sering kali ditemui di daerah basah seperti di tanah dan tanaman ini juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Bahkan, makhluk hidup berbentuk tabung ini juga mengandung zat besi dan kalsium. Sehingga, tak heran jika banyak orang memanfaatkan cacing sebagai salah satu pengobatan alternatif.

Apalagi ada jenis cacing-cacing yang hidup parasit di dalam tubuh manusia dan hewan. Untuk tahu informasi lebih mendalam mengenai cacing ini, maka berikut ini adalah ulasannya.

Cacing Tanah

Pengertian Dari Cacing

Cacing merupakan salah satu binatang yang biasanya di deskripsikan dengan bentuk tubuh yang silindris memanjang. Mereka tidak memiliki kaki maupun lengan dan juga tidak memiliki mata.

Cacing bisa ditemukan dalam banyak ukuran mulai dari ukuran mikroskopis hingga cacing yang memiliki ukuran hingga lebih dari 6 meter.

Salah satu jenis cacing yang ditemukan dalam ukuran yang sangat besar yaitu lebih dari 6 meter ini adalah cacing African Giant Earthworm. Bahkan ada juga cacing yang ditemukan dengan ukuran sepanjang 58 meter yaitu Marine Nemertean Worm. Sangat menarik bukan?

Golongan Hewan Cacing

Cacing sendiri termasuk dalam golongan hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang) yakni pada filum Vermes (anggota kelompok dari cacing).

Siklus Hidup Cacing

Secara umum, cacing memiliki siklus hidup seperti berikut ini :

Siklus Hidup Cacing

  • Telur (hasil reproduksi)
  • Larva mirasidium (larva bersilia)
  • Sporosista (mirasidium berkembang menjadi kantong memanjang)
  • Larva redia (sporosita berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap)
  • Larva serkaria (berkembangnya redia menjadi larva seperti kecebong)
  • Sista mesoserkaria / metaserkaria (bentuk serkaria dimodifikasi dan dorman / sista dan dominan)
  • Dewasa (fase melakuakan reproduksi untuk menghasilkan telur)

Nama Latin Cacing

Dalam dunia ilmiah, cacing merupakan anggota dari beberapa filum invertebrata. Namun, di bawah ini ada beberapa nama latin cacing seperti :

  • Cacing tambang : Ancylostoma duodenale
  • Cacing tanah : Lumbricus terrestris
  • Cacing pita : Taenia saginata / Taenia solium
  • Cacing kremi : Enterobius vermicularis
  • Cacing perut : Ascaris lumbricoides

Karakteristik Cacing

Cacing yang umum ditemui banyak orang di daerah basah seperti di tanah dan tanaman ini, memiliki ukuran yang bervariasi dari mikroskopis. Yakni mulai dari ukuran 1 cm sampai dengan 58 cm.

Sementara untuk tempat hidup cacing sendiri, yakni di darat, di laut maupun di air tawar. Umumnya, cacing memiliki ciri – ciri seperti tubuh lunak, memiliki tubuh simetri bilateral dan simetri radial, dan memiliki rongga tubuh bersifat triploblastik. Dalam rongga tubuh ini, cacing memiliki lapisan eksoderm (kulit), mesoderm (otot) dan endoderm (usus).

Nama Organ Gerak Cacing dan Fungsinya

Nama organ gerak pada makhluk hidup yang satu ini yakni menggunakan otot perut yang berada di sebelah dalam kulit cacing. Dengan menggunakan otot perut ini, cacing akan melakukan yang namanya kontraksi dan relaksasi pada tubuhnya.

Sehingga, nanti dapat menghasilkan gerakan seperti mengkerut maupun memanjang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Saat berpindah tempat, cacing biasanya akan meninggalkan bekas berupa lendir untuk melicinkan permukaan tanah. Nah, lendir inilah yang membantu cacing mudah untuk bergerak.

Otot – otot yang Membantu Cacing Bergerak

Dalam menggerakan tubuhnya, cacing akan menggunakan kedua otot – otot yang dimilikinya. Yakni otot retractor (otot melingkar/otot circular) dan otot protractor (otot membujur/otot longitudinal).

Cara Bergerak Cacing

Dalam berpindah tempat, cacing bergerak dengan cara melata. Alat gerak cacing ini biasanya menggunakan otot perut dan setae (rambut kecil di setiap bagian tubuh cacing).

Untuk memungkinan pergerakan berpindah tempat, cacing umumnya menggunakan dua otot di pinggiran segmen antara lain :

Otot retraktor / otot melingkar / otot circular

Otot ini berfungsi untuk mengendurkan tubuh cacing.

Otot protractor / otot membujur / otot longitudinal

Otot ini berfungsi untuk menegangkan tubuh cacing.

Adapun cara bergerak cacing yakni sebagai berikut :

  1. Ketika cacing berada di permukaan tanah, setae di bagian posterior akan mulai mempersiapkan tubuh cacing untuk bergerak ke suatu tempat.
  2. Kemudian, otot protaktor di anterior akan mulai menegang. Sementara otot retractor justru mulai mengendur.
  3. Untuk pergerakan kedua otot ini terjadi secara berlawanan. Yakni membuat gerakan tarik – menarik kea rah depan dan menolak tubuh ke belakang.
  4. Umumnya, pergerakan cacing ini dibantu oleh lendir yang dihasilkan oleh tubuh cacing itu sendiri.

Alat Pernapasan Cacing

Dikarenakan cacing hidup di tanah, cacing menggunakan seluruh permukaan kulitnya untuk bernapas. Pada permukaan kulit yang basah ini, cacing biasanya akan menyerap oksigen yang langsung menyatu dengan darah. Bahkan, cacing juga mempu mengeluarkan karbon dioksida secara langsung melalui permukaan kulit.

Bagian Tubuh Cacing

Secara umum, tubuh cacing dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, Diantaranya seperti bagian ujung anterior (bagian tubuh depan), ujung posterior (bagian tubuh belakang), permukaan dorsal (bagian tubuh permukaan atas, punggung) dan permukaan ventral (bagian tubuh permukaan bawah, perut).

Sifat tubuh cacing ini dikatakan simetris bilateral, yakni bisa dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan yang sama besarnya.

Cara Perkembangbiakan Cacing

Cara perkembangbiakan (reproduksi) pada cacing dikatakan cukup unik lantaran cacing termasuk hewan hermafrodit (memiliki dua jenis kelamin). Di bawah ini penjelasan singkat mengenai cara perkembangbiakan pada cacing :

Reproduksi pada cacing dapat dilakukan secara seksual (kawin) maupun aseksual (membelah diri). Dan dilakukan oleh cacing jantan dengan cacing betina.

Setelah melalui proses reproduksi, cacing akan hamil dan bertelur. Sehingga, akan menghasilkan anak – anak cacing. Dan nantinya, akan berubah menjadi cacing dewasa.

Macam – macam Makanan Cacing

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, cacing biasanya akan memakan makanan antara lain :

Daun Dan Akar

Pada malam hari, cacing biasanya akan keluar dari tanah dan mengambil dan yang gugur dari pohon. Selanjutnya, daun tersebut akan disimpan di sarangnya supaya lebih lunak ketika dimakan. Tak hanya daun, cacing juga sering memakan akar tanaman yang sudah membusuk.

Makhluk Kecil

Selain kedua makanan tadi, cacing juga biasanya makan makhluk – makhluk kecil antara lain seperti nematode, protozoa, rotifer dan berbagai bakteri di dalam tanah.

Jenis – jenis Cacing

1. Cacing Tanah

Foto Cacing Tanah

Merupakan makrofauna yang berfungsi untuk menyelaraskan keberlangsungan ekosistem yang sehat, baik untuk biota tanah, hewan maupun manusia.

2. Cacing Sutra

Cacing Sutra

Merupakan cacing kelas jenis Oligochaeta berukuran 2 – 4 cm yang hidup di perairan jernih.

Baca Selengkapnya

 

3. Cacing Planaria

Cacing Pipih

Merupakan cacing yang jika dibelah akan membentuk individu baru.

Baca Selengkapnya

 

4. Cacing Pita

Cacing Pita

Cacing pita adalah salah satu cacing parasit yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Merupakan cacing mengerikan yang tumbuh di dalam tubuh tubuh manusia hingga berukuran 15 cm dan bisa hidup selama 30 tahun.

Merupakan cacing yang hidup di pembuluh darah. Cacing ini bisa menyebabkan skistosomiasis.

Baca Selengkapnya

 

5. Cacing Kremi

Gambar Cacing Kremi

Merupakan cacing gelang yang biasanya hidup di usus besar dan rectum pada tubuh seseorang. Merupakan cacing yang hidup di tubuh manusia. Cacing ini hidup di area usus dan terkadang keluar sehingga menyebabkan bagian dubur menjadi gatal.

Baca Selengkapnya

 

Fungsi Cacing dalam Perut Manusia

Makhluk hidup kecil ini meskipun dikatakan menjijikkan, namun memiliki beberapa manfaat yang penting dalam perut manusia antara lain :

  • Memberi kekebalan adaptif pada tubuh manusia
  • Mengobati penyakit tifus
  • Mengatasi masalah diare
  • Mengatasi peradangan akibat pembekuan darah secara berlebih
  • Mengatasi gangguan pembuluh darah

Penyakit – penyakit yang Disebebakan Oleh Cacing

Beberapa penyakit yang umumnya disebabkan oleh cacing antara lain sebagai berikut :

  • Cacing gelang (roundworm) : menyebabkan gangguan nutrisi
  • Cacing kremi (threadworm) : menyebabkan rasa gatal di area sekitar pantat
  • Cacing tambang (hookworm) : menyebabkan penderita kehilangan terlalu banyak darah (anemia).
  • Cacing pita (tapeworm) : menyebabkan penderita mengalami diare.

Itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai cacing yang perlu Anda ketahui dalam kehidupan sehari – hari. Dan yang terpenting, Anda perlu paham bahwa tidak semua cacing menimbulkan penyakit, namun juga berfungsi untuk beberapa hal dalam bidang kesehatan.

Manfaat Cacing Untuk Tanaman

Pada dasarnya ada banyak cacing yang dimanfaatkan dalam hidup manusia. Salah satu cacing yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan ini salah satunya adalah cacing tanah. Cacing tanah adalah cacing yang membantun meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini disebabkan karena :

Cacing Tanah Selalu Bergerak Di Dalam Tanah

Salah satu alasan mengapa cacing tanah dapat menyebabkan kesuburan tanah adalah karena ia selalu bergerak di dalam tanah dan membuat tanah makin gembur dengan pergerakan tubuhnya.

Tubuh Cacing Tanah Menghasilkan Nitrogen

Cacing tanah bisa bergerak dengan bebas di dalam tanah bukan hanya karena bentuknya yang bersegmen tapi juga karena lendir yang dihasilkan oleh tubuhnya.

Lebih menguntungkan lagi lendir yang dihasilkan oleh cacing tanah ini memiliki kandungan nitrogen. Nah nitrogen inilah yang memiliki manfaat yang sangat banyak untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Manfaat Cacing Untuk Dunia Peternakan

Selain dapat digunakan untuk menggemburkan tanah, ada juga cacing yang memiliki manfaat lain untuk manusia. Salah satunya adalah cacing sutra. Cacing sutra merupakan cacing yang memiliki bentuk yang kecil, tipis dan pendek.

Cacing Sutra

Meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil tapi cacing sutra memiliki nutrisi yang sangat lengkap sehingga ia bisa digunakan sebagai pakan dari hewan-hewan air yang memiliki sifat karnivora.

Salah satu contoh ikan yang banyak diberikan pakan cacing sutra ini akan ikan Louhan dan juga ikan arwana.

Cacing Parasit

Selain cacing yang bermanfaat, ada juga jenis cacing yang pada umumnya hidup secara parasit. Cacing ini bisa hidup parasit di dalam tubuh ternak dan juga di dalam tubuh manusia.

Cacing yang hidup dengan cara parasit ini ada sangat banyak. Pada umumnya jenis cacing yang hidup dengan cara parasit ini adalah cacing yang berasal dari golongan kedua yaitu nematoda.

Biasanya cacing yang hidup dengan cara parasit ini biasanya akan menyebabkan masalah kesehatan pada inangnya.

Hal ini disebabkan karena cacing ini akan menyerap makanan dan menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan seseorang yang memiliki cacing parasit dalam tubuhnya akan mengalami gangguan kesehatan.

Mereka yang memiliki cacing parasit dalam tubuhnya biasanya akan disebut dengan cacingan. Berikut ini adalah beberapa jenis cacing yang umumnya hidup secara parasit.

Nah demikian adalah ulasan yang bisa kami berikan mengenai cacing baik itu cacing yang bermanfaat bagi manusia maupun cacing yang berbahaya dan hidup secara parasit pada manusia.

Semoga ulasan mengenai cacing ini dapat memberikan sedikit banyak tambahan pengetahuan untuk Anda ya!