Pipih

Dalam istilah biologi, ada 2 istilah klasifikasi yang digunakan, yaitu kerajaan Flora atau tumbuhan dan Fauna atau kerajaan hewan. Dalam kerajaan hewan sendiri, masing-masing jenis akan dikelompokkan ke dalam beberapa sub kelompok, dalam hal ini filum.

Yang disesuaikan dengan ciri kelompok hewan itu sendiri. Terdapat 8 filum yang ada dalam kerajaan hewan, salah satu diantaranya adalah flum cacing atau worm. Diantara berbagai macam jenis cacing yang ada di dunia saat ini ada yang dinamakan cacing pipih.

Platyhelminthes atau cacing pipih sendiri termasuk hewan Invertebrata atau hewan tidak bertulang belakang, yang tidak mempunyai kaki. Ada yang unik dari binatang yang satu ini, lantaran tidak mempunyai saluran pencernaan dan juga anus. Selain itu, hewan juga terbilang sensitif terhadap cahaya

Cacing Pipih

Cacing Pipih Adalah

Platyhelminthes sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Planty” atau pipih. Sedangkan “Helminthes” sendiri artinya cacing. Seperti namanya cacing pipih, lantaran tubuhnya pipih dorsoventral dan juga tidak bersegmen.

Habitat Cacing Pipih

Umumnya, cacing pipih ini tinggal laut atau di perairan tawar, seperti danau dan juga sungai. Kebanyakan hidup di lingkungan yang bebas, tapi ada juga cacing yang hidup dalam tubuh organisme lainnya, salah satu diantaranya adalah cacing pita.

Daur Hidup Cacing Pipih

Adapun siklus hidup dari cacing pipih ini, terbilang cukup panjang, mulai dari telur (yang biasanya keluar bersama feses) > kemudian menjadi Larva bersilia (mirasidium) > Siput air > Sporokista > redia > Serkaria > keluar dari tubuh siput > menempel pada tanaman air > membentuk kista > dikonsumsi oleh hewan tertentu > masuk ke dalam usus > masuk ke dalam hati > sampai dewasa.

Sampai disana, proses perkembangan hidupnya tergantung pada jenis cacing pipih itu sendiri, baik itu Fasciola Hepatica, Clonorchis Sinesis, Schistosoma Javanicum, Taenia Saginata dan Taenia Solium.

Ciri Ciri Cacing Pipih

Ada beberapa ciri-ciri penting, pada hewan bernama cicing pipih tersebut, antara lain :

  • Bentuknya yang pipih, seperti namanya.
  • Tidak mempunyai rongga tubuh / Selom.
  • Hewan yang satu ini juga cukup sensitif terhadap cahaya.
  • Tidak mempunyai sistem peredaran darah.
  • Mampu bernafas menggunakan seluruh permukaan tubuhnya.
  • Alat pencernaannya juga tidak sempurna.
  • Selain itu, hewan yang satu ini, juga dapat dikelompokkan sebagai hewan triploblastik, lantaran tubuhnya mempunyai 3 buah lapisan jaringan, antara lain, ektoderm / lapisan luar, mesoderm / lapisan tengah dan endoderm / lapisan dalam.

Cacing Pipih Yang Hidup Bebas Dialam Adalah

Adapun beberapa jenis cacing pipih yang umumnya hidup di alam antara lain Planaria, yang mudah ditemukan di balik bebatuan dengan panjang 2 -3 cm. Ada juga Bipalium yang hidupnya di balik lumut lembab dengan panjang sekitar 60 cm.

Contoh Cacing Pipih

JIka diperhatikan ada sekitar hampir 13.000 spesies cacing pipih yang ada saat ini. Namun yang paling banyak dikenal dan muncul di permukaan cukup sedikit.

Beberapa contohnya adalah Planaria, cacing pipih dengan bulu getar. Ada juga Trematoda atau cacing hati, Clonorchis, dan yang lainnya.

Gambar Cacing Pipih

Gambar Cacing Pipih

Untuk gambar cacing pipih, Anda dapat mencarinya di internet.

Cacing Pipih Berkembang Biak Dengan Cara

Biasanya reproduksi terjadi secara generatif dan juga vegetatif. Dimana generatif maksudnya terjadi perkawinan silang, secara fertilisasi internal. Sedangkan reproduksi secara vegetatif, maksudnya adalah individu baru muncul, yang berasal salah satu bagian tubuh induknya.

Reproduksi Cacing Pipih

Pada umumnya hewan yang satu ini, sifatnya hermaprodit, yang artinya dalam 1 tubuh, ada 2 alat kelamin, yaitu Jantan dan betina. Walaupun demikian, jarang sekali cacing pipih tersebut, melakukan pembuahan sendiri.

Alat Ekskresi Cacing Pipih

Lantaran tidak mempunyai anus, maka sistem ekskresi yang terjadi pada cacing ini, jadi terbilang lebih sederhana. Selain itu sifatnya memelihara kesesimbangan osomosis, antara hewan tersebut dengan lingkungannya. Sistem yang satu ini tersusun dari sel-sel bersilia. Yang dimaksud adalah sel api atau juga sel-sel bulu getar /solenosit.

Alat Pernapasan Cacing Pipih

Alat pernapasan cacing pipih ini sendiri adalah kulit, atau disebut juga dengan respirasi kulit atau pernafasan kulit / difusi. Dimana oksigen akan secara langsung masuk ke dalam kulit, dan melalui sel yang ada di dalam tubuh.

Lantaran binatang ini tidak mempunyai paru-paru, dan juga sistem peredaran darah, sudah pasti semua sel harus berada dekat dengan kulit, guna menerima oksigen, baik dari air, atau dari cairan lainnya.

Manfaat Cacing Pipih

Pastinya tidak banyak yang tahu, bahwa cacing pipih ini tentunya mempunyai manfaat untuk tubuh, da bukan hanya mampu merusak tubuh inang, atau organisme lainnya.

Hewan ini ternyata mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit mata pada manusia. Yang dimaksud bukan cacing dalam maksud sebenarnya, melainkan peta gen-nya.

Disini peneliti menemukan bahwa salah satu kemampuan Planarian, adalah mampu menumbuhkan kembali salah satu bagian tubuhnya yang sudah putus. Hal yang satu ini, disinyalir, mampu jadi salah satu pengobatan untuk mata, dan penyakit lainnya pada mata manusia.

Bahaya Cacing Pipih

Selain menyuguhkan manfaat untuk tubuh manusia, dalam hal ini mampu mengobati mata. Cacing pipih ini juga bisa dinilai cukup berbahaya. Terdapat beberapa spesies cacing pipih yang mampu menimbulkan bibit penyakit pada beberapa hewan dan manusia.

Salah satunya adalah dari Clonorchis Sinensis, yang mampu menyebabkan infeksi cacing hati, baik pada manusia maupun pada hewan mamalia lainnya.

Klasifikasi Cacing Pipih

Sistem klasifikasi pada cacing pipih ini dapat dibedakan jadi 3 kelas, antara lain :

Kelas Turbellaria

sebagai alat geraknya cacing menggunakan bulu. Salah satu contohnya adalah Planaria.

Kelas Trematoda,

Adalah salah satu jenis cacing yang dilengkapi dengan kait, guna melekatkan diri dengan tubuh inangnya. Atau bisa juga disebut sebagai hewan parasit, baik pada tubuh manusia atau pada tubuh hewan. Salah satu contohnya adalah cacing hati.

Kelas Cestoda

Mempunyai kulit yang dilapisi kitin, sehingga dirinya tidak tercemar oleh enzim pada usus inang. Sama seperti sebelumnya termasuk hewan parasit, terutama pada tubuh hewan.

Cacing Pipih Planaria

Cacing Pipih Planaria

Cacing pipih Planaria, adalah nama salah satu contoh cacing, dari klasifikasi cacing pipih, dari kelas Turbellaria.

Cacing Planaria Adalah

Cacing ini sendiri mempunyai bentuk tubuh pipih dan simetri Bilateral, umumnya hidup di daerah dengan temperatur 18 hingga 24 derajat celcius.

Ciri Ciri Cacing Planaria

Adapun ciri-ciri para hewan yang satu ini antara lain :

Ciri Ciri Cacing Planaria

  • Pada bagian crania, terdapat kepala dan fotoreseptor.
  • Biasanya hidup di lingkungan air tawar yang belum tercemar.
  • Ini pula yang membuat cacing tersebut, dijadikan sebagai indikator pada perairan tersebut.

Cacing Planaria Berkembang Biak Dengan Cara

Cara reproduksi cacing planaria ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu aseksual atau transverse fission, dan juga reproduksi seksual, dengan membentuk gamet.

Bahaya Cacing Planaria

Pada dasarnya cacing planaria, tidak terlalu berbahaya, terutama ketika Anda menemukannya dalam sebuah Aquascape. Tapi akan jadi berbahaya, jika pertumbuhan cacing ini jadi tidak terkendali.

Hal ini akan menimbulkan masalah pada hewan invertebrata lainnya. Lantaran cacing tersebut dapat memangsa anakan ikan dan juga telur ikan.

Baca juga mengenai : Cacing Kremi

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa cacing pipih mempunyai banyak jenisnya, ada yang berbahaya dan ada yang tidak. Dengan mengenal masing-masing jenis cacing yang ada, sedikit banyak membuat Anda jadi lebih waspada.