Jawa

Salah satu jenis kambing lokal Indonesia yang banyak dikembang biakkan adalah kambing Jawa. Jenis kambing yang satu ini dikenal dengan daya adaptasinya yang sangat tinggi, terhadap kondisi alam sekitar, dan juga mempunyai daya reproduksi yang sangat tinggi.

Yang menarik adalah kambing Jawa jantan dan betina keduanya adalah tipe kambing pedaging.

Hal menarik lainnya dari jenis kambing ini adalah proses kelahiran kembang 2 yang merupakan hal wajar, bahkan ada kalau kambing tersebut, mampu melahirkan anak dengan kembar 3.

Proses perkembang biakan dapat terjadi sepanjang tahun, ini yang membuat kambing jenis ini cocok dijadikan sebagai kambing potong.

Penyebaran kambing jenis ini, paling banyak ada di daerah Jawa. Dimana pada jenis kambing jantan rata-rata mempunyai tinggi sekitar 60 hingga 65 cm, dengan bobot rata-rata sekitar 25 kg.

Sedangkan untuk betina dewasa tinggi rata-ratanya sekitar 50 hingga 56 cm, dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg.

Jenis Kambing Jawa

Kambing yang banyak tersebar luas di daerah Jawa ini, adalah salah satu jenis kambing yang cukup populer untuk diternakkan. ada 2 jenis kambing yang cocok untuk diternakan, berikut ulasannya:

1. Randu

Kambing Jawa randu, atau nama lainnya adalah Bligon, koplo, gumbolo, atau juga kacukan. Adalah jenis kambing hasil persilangan antara kambing Etawa / PE dengan kambing kacang.

kambing jawa randu (1)

Dimana bentuk fisik dari kambing ini lebih mirip dengan kambing kacang. Itu sebabnya, kambing ini, juga biasanya digunakan sebagai kambing perah, atau yang diambil susunya.

Dalam sehari, kambing ini mampu menghasilkan susu, sekitar 1,5 liter. Ciri lain dari kambing ini adalah mempunyai telinga lebar, dan juga panjang menjuntai ke bawah.

2. Super

Sedangkan untuk jenis kambing yang satu ini tidak jauh berbeda dengan kambing jawa randu. Hanya yang membedakan adalah kualitas dari kambing itu sendiri yang super atau unggul.

Dari sinilah alasan, kenapa jenis kambing yang saat ini banyak digunakan sebagai indukan atau dijadikan sebagai bibit unggul.

Ciri Kambing Jawa Yang Bagus

Jika Anda ingin memilih kambing Jawa, yang sehat tidak sulit. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda perhatikan ketika akan memilih kambing yang sehat :

• Kambing akan terlihat bersemangat, dan aktif bergerak. Tidak hanya itu, kepalanya selalu tegak, dengan sinar mata yang tampak bercahaya.

• Bulunya juga terlihat lebih bagus, rapi dan terlihat mengkilap, dari hasil perawatan pemiliknya.

• Ukurannya besar, bisa gemuk atau tidak, tentunya tergantung selera. Khusus untuk indukan, pilih yang tidak terlalu gemuk.

• Bentuk tubuhnya kompak, dengan dada dalam yang terlihat lebar, dan mempunyai garis punggung dan pinggang yang lurus.

• Kakinya terlihat kokoh, dan mempunyai tumit yang tinggi.

• Tidak mempunyai cacat, dan lebih baik berasal dari keturunan kembar 2.

Ciri tersebut juga dapat Anda gunakan pada jenis kambing jantan maupun betina.

Cara Ternak Kambing Jawa

Sama seperti jenis ternak kambing lainnya, untuk beternak kambing Jawa sendiri, tidak terlalu sulit. Agar hasilnya lebih maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik, antara lain :

1. Lahan

Dalam beternak kambing, Anda sebaiknya memilih lahan yang tepat. Kali ini pilih lahan yang jauh dari suara bising penduduk. Selain itu, pilih lahan yang mendapat cukup sinar matahari ketika siang, namun terhalang dari tiupan angin ketika malam tiba.

2. Sistem kandang terkoleksi

Kandang sebaiknya dibuat berdasarkan kebutuhan dari kambing itu sendiri.

Desain Kandang Kambing

  • Untuk indukan misalnya, terdiri atas 1 indukan dan 2 anak, berukuran 120 cm x 120 cm per ekornya.
  • Untuk indukan yang sedang hamil atau juga nir, sekitar 100 cm x 125 c per ekornya.
  • Untuk jenis kambing jantan buat sekitar 110 cm x 125 cm per ekor.
  • Untuk jenis kambing dara yang siap pangkas, buat sekitar 100 cm x 125 cm per ekornya.

3. Pemilihan bibit kambing

Untuk memilih jenis bibit kambing jawa tersebut, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan akan kambing yang akan diternakkan.

bibit kambing jawa (1)

Misalnya saja Anda akan beternak kambing jawa potong, maka pilih kambing yang mampu menghasilkan daging yang banyak.

Demikian pula sebaliknya, jika Anda memutuskan untuk beternak kambing perah, sebaiknya pilih jenis kambing jawa yang mampu menghasilkan susu perah dengan jumlah banyak. Atau dalam hal ini kambing betina.

4. Pakan

Untuk memberikan pakan, pastikan diberikan jenis rumput atau daun yang berwarna hijau. Akan lebih baik, jika Anda menambahkan jenis pakan lainnya. Misalnya saja vitamin dan yang lainnya. Agar kambing dapat tubuh secara sehat, dan juga gemuk.

Adapun pemberian pakan tersebut, sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari. Dalam 1 kali makan, sebaiknya diberikan 3 kg makan per ekornya.

5. Tanpa Ngarit

Pemberian pakan tanpa ngarit juga dapat Anda lakukan. Dalam hal ini, Anda dapat memberikan pakan berupa pakan fermentasi. Atau pakan yang dibuat dari hasil fermentasi.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pakan ini juga tidak sulit, adalah aneka jenis pakan organik yang ada disekitar Anda , mulai dari jerami dari padi, jerami dari jagung, sisa sayuran potong, atau yang lainnya.

Yang kemudian diracik dengan menggunakan tambahan lain, seperti molases, suplemen organik cair khusus ternak, dan yang lainnya. Pemberian pakan seperti ini akan jauh lebih praktis, dan membuat ternak jadi lebih sehat, lantaran, nutrisi yang didapat mencukupi.

Cara Fermentasi Pakan Kambing :

Bahan :

  • Giling rumput Atau daun pisang, dedaunan dll
  • Air Sumur
  • Ampas Singkong
  • Dedak / Katul
  • Garam
  • Tetes Tebu
  • EM4

Pembuatan :

  1. Campur semua pakan daun rumput dengan katul atau dedak sampai merata di media terpal
  2. Masukkan ke drum yang sudah diracik dengan air garam tetes tebu dan EM4
  3. Satu drum untuk beberapa hari tergantung banyaknya kambing
  4. Setelah ambil pakan seperlunya drum ditutup rapat agar tidak dihinggapi lalat BSF jika bertelur jadi magot.

6. Perawatan

Untuk perawatan rutin dari hewan ternak yang satu ini tidak sulit, untuk pakan, seperti yang dijelaskan di atas, sebaiknya diberikan 2 kali dalam sehari. Bersihkan kandang secara teratur, selain itu, bersihkan kambing secara teratur, seperti memotong kuku, memandikan kambing dan yang lainnya.

Hal ini dilakukan agar kesehatan kambing tetap terjaga. Jika ada yang terindikasi sakit, sebaiknya pisahkan dengan kambing lainnya.

7. Perkembangbiakan

Untuk proses perkembang biakan kambing jawa ini juga tidak sulit. Cukup masukkan kambing jantan dan betina dalam kandang yang sama.

Hal ini sebaiknya dilakukan setidaknya 12 hingga 18 jam dari tanda pada kambing betina mulai birahi. Hal ini dilakukan agar proses kawin jadi lebih mudah, dan mengurangi resiko kegagalan kambing.

Adapun ciri kambing yang sedang ingin kawin adalah terlihat gelisah, kelamin terlihat bengkak, sering menggerakkan ekornya, dan nafsu makan berkurang.

Harga kambing Jawa randu umur 6 bulan

Saat ini dipasaran, harga kambing Jawa randu yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari :

• Kambing jawarandu jantan umur 3 sampai 6 bulan / anakan sekitar 800 hingga 1,2 jutaan rupiah.
• Kambing jawarandu betina umur 3 sampai 6 bulan / anakan sekitar 700 hingga 1,1 jutaan rupiah.

Tapi tetap saja, kisaran harga yang ada cenderung fluktuatif, dan tidak harus selalu sama !

Baca juga : Ternak Kambing Etawa

Dari ulasan di atas, teknik beternak kambing Jawa memang tidak sulit, namun untuk memperoleh hasil ternak yang berkualitas, Anda harus memperhatikan beberapa hal yang diulas di atas dengan baik. dan pastikan Anda menggunakan dan memiliki bibit kambing unggulan.