Sagu

Apa yang terlintas dalam pikiran anda saat mendengar nama ulat. Hewan kecil satu ini umumnya memiliki bulu-bulu pada tubuhnya atau juga disebut dengan ulat bulu.

Memiliki bulu dengan berbagai bentuk tubuh yang panjang dan lunak serta pola motif tertentu justru membuat kebanyakan orang risih, jijik, dan takut bahkan hanya melihatnya dari kejauhan. Umumnya jenis ulat yang sering banyak ditemui oleh manusia adalah ulat yang tidak berbahaya.

Bulu yang terdapat pada tubuhnya hanya akan menimbulkan gatal-gatal pada area yang tersentuh ulat. Pada umumnya ulat yang sering kita merupakan tahap larva dari anggota ordo lepidoptera, atau berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu, kumbang, ngengat, dan jenis serangga lainnya.

Dari sekian jenis ulat yang dianggap hewan menjijikkan oleh manusia, terdapat satu jenis ulat yang justru menjadi sumber makanan dengan kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Biasanya ulat ini sering dikonsumsi oleh masyarakat wilayah timur Indonesia, tepatnya di Papua. Lantas, seperti apa jenis ulat ini?

Ciri-Ciri Ulat Sagu

 

Ciri-Ciri Ulat Sagu

Meski ulat dianggap hewan yang menjijikkan karena bentuknya yang lembek dan menggeliat. Namun, hal ini tidak berlaku bagi ulat sagu. Ulat ini merupakan larva dari kumbang penggerek, dan hidup di batang Sagu.

Ulat Sagu hanya akan hidup pada pohon Sagu yang telah tumbang dan membusuk. Pada pohon sagu yang telah membusuk inilah akan dihinggapi kumbang penggerek sebagai tempat bertelur.

Jenis ulat satu ini, memiliki ciri tubuh yang berwarna putih, dengan bagian kepala berwarna coklat. Tubuh dari ulat sagu terlihat gemuk, lembek atau lunak dan bulat. Ulat sagu juga memiliki lipatan bantalan pada tubuhnya untuk memudahkannya bergerak. Memiliki nama latin Rhynchophorus Ferrugineus, ulat sagu dapat tumbuh dengan ukuran mencapai 3-4 cm.

Kandungan Dan Manfaat Ulat Sagu

Meskipun terlihat menggelikan, masyarakat di Papua menjadikan ulat sagu sebagai salah satu sumber makanan. Tidak berbeda jauh dengan daging ayam, sapi atau jenis daging lainnya.

Ulat sagu juga menjadi sumber protein alternatif dengan segudang manfaat. Pada setiap 100 gram ulat sagu mentah, terdapat kandungan 9,34% protein (6,1 gram), kemudian kandungan asam amino essensial.

Seperti asam aspartat, tirosin, asam glutamat, methionim, dan juga lisin, serta terdapat kandungan 13,1 gr lemak.

Bahkan ulat sagu dapat dijadikan lauk makanan alternatif yang bebas dari kolesterol. Namun hingga saat ini belum banyak penelitian yang mengkaji mengenai manfaat dari ulat satu ini.

Masyarakat Papua sering mengkonsumsinya secara mentah (kondisi hidup) dan juga diolah menjadi masakan yang dijadikan lauk pendamping saat mengkonsumsi papeda (bubur berbahan sagu).

Manfaat Ulat Sagu

Bahkan terdapat beberapa daerah yang menjadikan ulat sagu sebagai kuliner khas daerah yang dapat dikonsumsi oleh para wisatawan. Dari beberapa kandungan inilah ada banyak manfaat yang akan diperoleh dari ulat sagu diantaranya :

1. Dapat Memperbaiki Suasana Hati Dan Kualitas Tidur.

Kandungan asam amino pada ulat sagu sangat diperlukan oleh tubuh. kandungan ini mampu membantu tubuh dalam memproduksi hormon serotonin pada otak untuk meningkatkan mood atau suasana hati.

Dampaknya akan membantu meningkatkan kualitas tidur. Sehingga badan menjadi segar saat anda bangun.

2. Kaya Kandungan Protein

Ulat sagu dapat menjadi salah satu sumber makanan alternatif sebab kandungan protein yang sangat baik untuk tubuh.

Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan sumber protein sebagai salah satu bahan penting dalam proses metabolisme, pembentukan otot dan juga tulang, menstabilkan enzim dan hormon serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu ulat sagu dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

3. Dapat Menghalau Serangan Penyakit

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika ulat sagu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga tubuh tidak akan mudah terserang oleh bakteri dan virus yang menjadi penyebab penyakit.

Kandungan asam lemak juga mampu menghalau peradangan pada tubuh dan menurunkan kadar trigliserida pada tubuh sehingga jantung menjadi lebih sehat.

4. Bagus Untuk Kecerdasan Otak

Protein yang terkandung dalam ulat sagu juga dapat meningkatkan kinerja otak yang dapat menambah kecerdasaan dan mencegah kepikunan. Hal ini sangat baik utamanya untuk anak-anak yang masih dalam pertumbuhan dan mengoptimalkan perkembangan otak.

Dan juga baik dalam mencegah penurunan fungsi otak untuk orang dewasa pada masa tua.

5. Manfaat Lain Ulat Sagu

Selain dapat dijadikan sebagai asupan nutrisi yang baik untuk tubuh, sebagai alternatif sumber makanan. Kandungan protein tinggi serta bebas kolesterol membuat ulat sagu bermanfaat dalam membantu mengurangi hama pada tanaman kelapa.

Selain itu, ulat juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk pakan ternak atau juga dijadikan sebagai umpan ikan.

Khasiat Ulat Sagu

Kandungan pada Ulat sagu juga berkhasiat untuk kesehatan manusia. Diantaranya :

1. Obat Malaria

Ulat sagu yang telah masuk pengolahan menjadi tepung merupakan salah satu sumber pangan dengan protein tinggi. Kandungan protein ini akan berinteraksi dengan artemisinin, dan akan muncul imunitas dalam melawan parasit malaria yang menyerang tubuh.

Kombinasi kedua kandungan ini juga memiliki manfaat untuk menghambat aktivitas transmisi siklus malaria. Dapat dikatakan jika ulat sagu memiliki potensi sebagai pengobatan alternatif.

2. Menghambat Stres Oksidatif

Kandungan zat antioksidan dalam ulat sagu juga dapat menghambat stres oksidatif yang disebabkan oleh infeksi. Selain itu, zat antioksidan ini dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan normal yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.

3. Menurunkan Berat Badan

Kandungan protein dalam sagu dapat menjadi alternatif untuk anda yang sedang menjalankan diet tinggi. Hal ini dikarenakan, protein dan asam amino akan menstimulasi tubuh agar membakar lemak lebih cepat.

4. Kandungan Asam Lemak Baik Untuk Cegah Penyakit

Ulat sagu memiliki kandungan seperti omega 3, omega 6 dan omega 9 serta asam oleat. Dimana nutrisi ini dapat membantu mencegah penyakit. Selain itu konsumsi ulat sagu juga dapat menurunkan penyakit asma, alzheimer, dan juga rematik.

Budidaya Ulat Sagu

1. Media Wadah Ember Atau Baskom

Kandungan yang terdapat dalam ulat sagu memiliki banyak manfaat. Untuk itu terdapat banyak peluang yang mendatangkan banyak keuntungan untuk anda salah satunya dengan budidaya ulat sagu.

Ulat Sagu

Bagi anda yang ingin melakukan budidaya atau beternak ulat sagu anda dapat menggunakan wadah plastik bulat (memanfaatkan barang bekas seperti ember atau baskom) dengan ukuran diameter 45 cm dan tinggi 15 cm. Pada dasar wadah dapat anda isi dengan serbuk batang palem yang dapat dicampur dengan pakan babi.

Dalam kurun waktu 25-30 hari, ulat sagu dapat anda panen dengan rendemen 1-2 kg ulat dewasa per wadahnya.

2. Bahan Bubuk Pohon Sagu Atau Dedak

Dalam habitat aslinya ulat sagu atau larva kumbang terdapat pada bagian luka batang pohon atau pada area luka bekas garukan tanduk jenis kumbang lainnya. Ulat yang tumbuh pada pohon sagu ini akan dapat tumbuh berukuran sebesar ibu jari.

Habitat Ulat Sagu

Untuk pembudidayaan, anda dapat memanfaatkan bekas tebangan pada pohon sagu sebagai media ulat sagu. Batang sagu yang telah membusuk dapat dibuat sebagai serbuk media hidup ulat sagu pada media budidaya yang telah disiapkan.

Anda juga dapat memperoleh bubuk pohon sagu ini dengan membelinya secara online. Sebagai alternatif anda dapat menggunakan dedak yang biasa digunakan untuk pakan unggas.

Ulat Pohon Sagu

Namun untuk memperoleh ulat sagu yang baik sebaiknya media budidaya ulat sagu menggunakan serat asli dari batang pohon sagu.

3. Beli Bibit Ulat Sagu

Bagi anda yang melakukan budidaya ulat sagu langsung dengan menggunakan bibit larva atau ulat sagu secara langsung. Saat ini anda dapat dengan mudah memperoleh ulat sagu tanpa harus mencari pohon sagu yang busuk di wilayah timur Indonesia.

Saat ini banyak sekali budidaya ulat sagu yang akan memudahkan anda dalam memperoleh bibit ulat dengan kualitas yang baik. Rata-rata petani menjualnya dengan harga 19 ribu per 7 ekor hingga 115 ribuan untuk 50 ekor sagu.

Bibit Ulat Sagu

Jika anda kesulitan dalam mendatangi langsung para petani ulat sagu, anda dapat membelinya secara online melalui marketplace

4. Indukan Kumbang

Ulat sagu merupakan larva dari kumbang merah kelapa. Memiliki habitat alami di alam bebas atau hutan-hutan.

Jadi untuk dapat membudidayakan ulat sagu, anda perlu untuk melakukan penangkapan dan penangkaran kumbang merah kelapa. Kumbang ini umumnya terbang pada siang hari dan tertarik pada batang sagu. Itulah mengapa larva sagu disebut dengan ulat sagu.

Indukan Kumbang Ulat Sagu

Dalam budidaya ulat sagu, banyak petani yang memanfaatkan batang sagu sebagai media penangkaran. Dan masing-masing batang akan dimasukkan 28 Kumbang betina secara bertahap.

Untuk bertelur para kumbang ini akan membuat lubang dengan tanduknya pada bagian batang pohon. Dan akan telur-telur ini akan menetas dalam jarak 2-3 hari.

Periode larva atau ulat sagu akan berlangsung selama 2 bulan-an. yang berarti anda yang membeli bibit ulat sagu dapat menunggunya hingga larva menjadi kumbang dan dijadikan sebagai indukan.

5. Pakan / Makanan Ulat Sagu

Budidaya ulat sagu terbilang sangat mudah. Sebab, anda tidak memerlukan perawatan yang berlebihan. Para larva Kumbang Merah Kelapa ini, akan bertahan hidup dengan memakan jaringan yang lunak pada batang pohon sagu, serta mereka akan membuang bagian serta ke luar lubang.

Itulah mengapa, disebutkan diatas jika media hidup ulat sagu sebaiknya dari pohon sagu tanpa perlu dicampur dengan jenis media lainnya.

Baca juga mengenai Ulat Grayak

Berbagai macam manfaat yang dimiliki ulat sagu, membuatnya dapat dijadikan makanan alternatif dan sumber protein yang bagus untuk tubuh. Budidaya sagu ini sendiri, dapat menjadi langkah yang tepat untuk menjaga ekosistem agar tidak merusak pohon sagu yang masih hidup.