Komet

Ikan komet merupakan ikan dengan nama latin carassius. Ikan tawar ini masuk dalam golongan ikan hias. Ikan komet juga merupakan ikan hias yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Karakter utama dari ikan ini adalah ikan yang tenang, sehingga sering dijadikan ikan penghias rumah.
Ikan komet juga memiliki corak dan warna mirip dengan ikan mas koki. Biasanya, ikan komet hidup pada perairan sungai danau atau kolam alami dengan kedalaman 20 meter. Ikan komet sendiri juga tersebar di beberapa perairan wilayah Indonesia sehingga tidak sulit untuk menemukan ikan komet.

Jika diklasifikasikan berdasar jenis, ikan komet ini dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Sedangkan berdasarkan corak, ikan komet dibedakan menjadi 14 corak. Diantaranya adalah common dengan warna kuning keputihan, marigold, yellow, merah hitam, merah, hitam, hitam putih, pancawarna, tanch, shubunkin dengan perpaduan corak merah, oranye, putih dengan bintik hitam, harimau, rain garden, sarasa, dan sara.

Semuanya hadir dengan ekor yang beraneka ragam. Sedangkan untuk klasifikasi jenis, ada 3 jenis yaitu sebagai berikut.

1. Slayer

Ikan komet slayer merupakan ikan komet paling diincar. Ikan jenis slayer ini memiliki ekor panjang bercabang. Ikan jenis komet slayer merupakan ikan yang paling banyak dipelihara.

ikan komet

Ikan komet slayer biasanya memiliki corak warna merah dengan sedikit corak putih pada bagian perut hingga ke ekor. Ikan komet slayer merupakan ikan komet dengan harga murah dan paling mudah ditemukan.

2. Ekor Panjang

Ikan komet jenis yang saat ini juga cukup populer di kalangan pecinta ikan hias. Ikan komet ekor panjang, sesuai namanya, memiliki ekor yang menjuntai panjang.

ikan komet ekor panjang

Ikan komet panjang juga biasanya memiliki banyak corak. Mulai dari tancho hingga putih gelap.

3. Jantan

Ikan komet jantan merupakan ikan komet yang biasanya diburu oleh peternak ikan komet. Indukan jantan dengan kualitas baik akan menjadi incaran dan digunakan pada proses pemijahan ikan komet nantinya.

Komet Jantan Betina

Ikan komet jantan merupakan ikan dengan motif bintik – bintik bulat yang menonjol di bagian sirip. Jika kita menyentuhnya dengan tangan, maka kita dapat merasakan bintik – bintik tersebut. Akan terasa kasar jika tersentuh.

Kita juga dapat membedakan ikan komet jantan atau betina dengan cara memijat bagian bawah perutnya. Ikan komet jantan akan mengeluarkan cairan putih ketika perutnya kita pijat.

Untuk ukuran, ikan komet memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Masuk dalam keluarga ikan mas koki, ikan komet hanya memiliki ukuran sebesar 4 jari orang dewasa saja sehingga sangat cocok dijadikan ikan hias dalam akuarium. Sedangkan untuk ukuran jumbo bisa mencapai sekitar 12 cm.

Ikan komet termasuk ikan hias yang harganya tidak terlalu mahal. Jika dibandingkan dengan ikan hias lainnya, ikan komet termasuk yang paling murah. Harga ikan komet bervariasi mulai dari 3 ribu rupiah hingga 70 ribu rupiah per ekor tergantung pada jenis dan corak.

Untuk jenis ikan slayer misalnya, kisaran harganya antara 5 ribu hingga 30 ribu rupiah saja. Sedangkan yang paling mahal yaitu ikan komet harimau, dijual dengan kisaran harga 20 ribu hingga 70 ribu. Sedangkan sisanya masih dijual murah dengan harga dibawah 40 ribu rupiah saja.

Budidaya Ikan Komet di Kolam Terpal

Untuk urusan budidaya, ikan komet tidaklah sulit untuk dibudidayakan. Bahkan, ikan komet dapat dibudidayakan pada kolam terpal. Metode budidaya dengan kolam terpal merupakan metode yang paling menguntungkan.

Ternak Ikan Air Tawar Kolam Terpal

Selain murah, budidaya ikan komet menggunakan kolam terpal juga tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Asal mengikuti cara budidaya yang benar, maka ikan komet dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Ada beberapa tahapan yang harus kita lakukan untuk budidaya ikan komet ini. Berikut adalah caranya.

Cara Ternak Ikan Komet

• Pilih Indukan Berkualitas

Apapun media yang akan digunakan baik akuarium maupun terpal, maka hal yang pertama harus dilakukan adalah memilih indukan yang berkualitas. Pilih indukan jantan dan betina super. Indukan yang siap untuk dibudidayakan adalah indukan dengan usia minimal 8 bulan.

Pastikan kita memilih indukan yang sehat dan memiliki gerakan aktif serta lincah. Pastikan juga indukan yang kita pilih bebas dari penyakit dan kecacatan.

Selanjutnya untuk indukan jantan, pilih yang memiliki bintik bulat menonjol pada sirip. Tekan juga bagian perutnya dan pilih yang mengeluarkan cairan cukup banyak.

Sedangkan pada indukan betina, pilih indukan yang siripnya halus dan berbintik. Pilih betina yang memiliki lubang genital berwarna kemerahan dan mengeluarkan cairan kuning bening.

• Siapkan Tempat Pemijahan

Langkah selanjutnya, siapkan tempat pemijahan berukuran minimal 60 x 40 x40. Bersihkan kolam pemijahan dengan alkohol 70% agar terhindar dari jamur dan virus.

anak ikan

Lalu isi air minimal ketinggian 30 cm dan diendapkan selama 24 jam sebelum digunakan sebagai media pemijahan. Isi kolam dengan daun eceng gondok sebagai media larva nantinya.

• Pemijahan dan Pemeliharaan Larva

Ketika kolam pemijahan sudah siap, kita bisa memasukan indukan. Kita bisa memasukkan satu indukan betina dan satu jantan. Atau banyak indukan dengan perbandingan 1 jantan dan dua betina.

Pastikan indukan yang dimasukkan sudah matang gonadnya dengan ciri saling berkejaran. Proses pemijahan akan berlangsung selama malam hingga dini hari.

Keesokan harinya kita bisa melakukan pengecekan dengan melihat larva yang menempel pada daun eceng gondok. Setelah berhasil mendapatkan larva maka kita harus segera memindahkan indukan ke kolam lain. Larva ini akan menetas 2 hingga 3 hari setelah pemijahan.

Hingga usia 15 hari anakan ikan komet akan memakan pakan alami dalam kolam jadi kita tidak perlu memberi pakan.

Pastikan air selalu diganti dengan air yang sudah diendapkan selama 24 jam. Juga jangan buat saluran air masuk sebelum usia ikan komet mencapai 15 hari. Setelah 15 hari ikan komet sudah harus diberi pakan tambahan.

Sesuaikan pakan yang diberikan. Ketika komet sudah mencapai 30 hari maka kita bisa memberikan pelet, remahan roti atau meniran.

Menjelang masa panen, kita harus rutin memisahkan ikan komet yang kurang sehat atau kurang sempurna agar tidak mengganggu anakan yang lain. Masa panen ikan komet bisa dilakukan kapan saja setelah komet berusia satu bulan.

Tergantung dari kebutuhan apakah untuk ikan hias atau indukan. Jika untuk indukan maka hanya bisa dipanen setelah berusia 8 bulan. Selama menunggu masa panen kita juga harus rajin menguras kolam 2 minggu sekali.

Baca Juga : Ikan Botia

Itulah tadi beberapa hal mengenai ikan komet. Jika tertarik untuk membudidayakan ikan komet, pastikan mengikuti langkah pembudidayaan yang benar, juga pastikan saat memanen ikan tidak membuat ikan menjadi stres.

Karena ikan komet termasuk ikan yang tenang sehingga mudah stress terhadap gangguan sekitar yang bisa berakibat menurunnya kualitas bahkan kematian.