Ulat

Siapa yang tidak kenal dengan binatang ulat. Ulat sendiri adalah salah satu jenis binatang yang bisa dibilang paling menggelikan, di antara banyak binatang lain yang ada di dunia saat ini.

Memikirkan untuk menyentuhnya saja, banyak orang yang enggan, apalagi ternak ulat ! Ketika ulat menjadi dewasa bentuknya akan menjadi berubah bentuk fisiknya menjadi kepompong kemudian akan menjadi kupu kupu.

Walaupun demikian, banyak orang yang tidak menyangka, ternyata ulat bisa mendatangkan banyak rupiah ke kantong Anda ! Caranya tentu saja dengan beternak ulat.

Proses ternak ulat ternyata tidak terlalu sulit, umumnya para peternak ulat biasanya dipergunakan untuk bahan makanan hewan tertentu, seperti burung atau yang lainnya. Ada yang dijual dalam bentuk ulat, ada yang diproses lagi, jadi bentuk pelet.

Kandungan protein yang besar pada ulat ini membuat banyak hewan dapat tubuh jadi lebih sehat. Namun ada juga yang khusus diternak untuk jadi bahan lainnya, seperti ternak ulat sutera.

Ulat yang satu ini, tepatnya kepompong pada ulat ini, biasanya dijadikan sebagai bahan benang, yang selanjutnya dijalin hingga membentuk kain sutera. Jika sudah jadi bahan kain seperti ini, siapa yang tidak ingin menyentuh atau bahkan menggunakan bahan tersebut !

Ulat yang bisa membuat badan jadi sehat juga ada, mengingat kandungan protein dan yang lainnya, terkandung dalam hewan tersebut.

Bagi Anda yang saat ini sedang mencari lahan bisnis unik, dan pastinya berani, maka tidak ada salahnya jika mencoba untuk jadi peternak ulat. Apalagi bahan, lahan, serta cara ternaknya juga tidak terlalu sulit, serta keuntungan yang akan diperoleh juga juga terbilang menguntungkan.

Jenis Ulat

Seperti diketahui bersama, ada banyak sekali jenis ulat yang ada di dunia saat ini. Tapi yang dapat diternak, dan pastinya menguntungkan, tentunya tidak semuanya ! Ada beberapa jenis ulat yang dapat diternak, dan pastinya menguntungkan, antara lain :

1. Ulat Bambu

Jenis ulat yang pertama akan dibahas adalah Ulat Bambu. Seperti namanya, ulat yang satu ini memang hidupnya di bambu, orang menyebut jenis ulat ini dengan nama Ulat Bumbung.

Ulat Bambu

Umumnya ulat jenis ini dicari dan digunakan, sebagai pakan untuk burung, ikan atau juga jenis reptil lainnya.

Baca Selengkapnya

2. Ulat Grayak

Sebenarnya ulat yang satu ini disebut dengan hama pengganggu, lantaran sering mengeran banyak tumbuhan seperti padi, jagung dan lainnya.

Jenis Ulat Grayak

Tapi binatang yang satu ini juga bisa digunakan sebagai makanan untuk burung, atau keperluan penelitian.

Baca Selengkapnya

3. Ulat Hijau

Ulat Hijau

Namanya adalah ulat hijau, karena tubuhnya berwarna hijau. Ulat yang satu ini dapat diternakkan namun dapat juga liar, lantaran sering kali jadi hama di beberapa jenis tanaman. Ulat ini juga yang disukai oleh beberapa jenis burung.

4. Ulat Hongkong

Ulat Hongkong

Ulat Hongkong sendiri adalah salah satu pakan burung, fungsinya tidak lain adalah untuk pengembangbiakan NPS (Nematoda Patogen Serangga). Digunakan untuk mengatasi serangan hama penggerek pada batang padi.

Baca Selengkapnya

 

5. Ulat Jerman

Ulat Jerman, atau dikenal juga dengan nama Superworm / Zophobas Morio. Jenis yang satu ini umumnya dikembangbiakkan sebagai pakan hewan ternak. Hewan yang dimaksud, antara lain burung, reptil, ikan, dan pakan binatang lainnya.

Ulat Jerman

Ada kelebihan kenapa binatang yang satu ini diternakkan, terutama untuk burung berkicau. Lantaran binatang ulat yang satu ini, mampu menjaga tubuh burung, lebih baik, terhindar dari virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

 

6. Ulat Maggot

Ulat Maggot

Ulat maggot ini biasanya dicari oleh para pembudidaya lele, ikan gabus, lobster, ternak ayam, atau juga bebek.

Baca Selengkapnya

 

7. Ulat Sagu

Khususnya untuk masyarakat Papua dan Maluku, ulat sagu ini, dikonsumsi, lataran mempunyai protein yang cukup tinggi, dan bebas kolesterol. Selain itu bahan yang satu ini juga dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Ulat Sagu

Bahkan di beberapa penelitian ulat sagu ini mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Baca Selengkapnya

 

8. Ulat Sutra

Ulat sutra juga dikenal dengan sebutan sulat murbei, lantaran daun yang dikonsumsi adalah daun murbei.

Ulat Sutra

Sudah sejak lama, ulat yang satu ini, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, lantaran mampu menghasilkan benang sutra.

Baca Selengkapnya

 

9. Ulat Kandang

Disebut ulat kandang, lantaran binatang ini memang sering kali ditemukan di dalam kotoran hewan, yang sudah terfermentasi, terutama ayam.

Ulat Kandang

Ulat yang saat ini, selain dapat diberikan untuk ayam, dan juga untuk pakan burung, lantaran kandungan proteinnya yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

 

Daftar Harga Ulat

Setelah mengenal daftar nama jenis-jenis ulat yang umumnya dapat diternakkan. Berikut ini adalah kisaran harga jual dan kisaran harga beli, jika Anda ingin seorang peternak ulat.

1. Ulat Bambu

Di pasaran sendiri ulat yang satu ini dibanderol cukup beragam, untuk 25 ekor, biasanya sekitar Rp 11.000 saja.

2. Ulat Grayak

Dipasaran sendiri, harga ulat yang satu ini cukup beragam, namun terbilang murah, dibandingkan harga ulat lainnya.

3. Ulat Hijau

Umumnya harga jual ulat yang satu ini di pasaran tidak terlalu jauh dengan ulat Grayak.

4. Ulat Hongkong

Dipasaran sendiri umumnya harga ulat Hongkong dijual sekitar 20 hingga 30 ribuan per kg. Tapi tentu saja harga yang dimaksud terkadang naik terkadang turun, tergantung kondisi yang ada.

5. Ulat Jerman

Umumnya, ulat jerman ini, dijual per 100 g. Dipasaran sendiri dijual sekitar Rp 19.000 rupiah. Sedangkan per 500 g sekitar Rp 30.000, untuk per kg, biasanya sekitar Rp 47.000.

Namun jika Anda ingin beternak ulat Jerman, sebaiknya beli dalam bentuk kepompong, biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 1.700 per ekor.

6. Ulat Maggot

Untuk 1 kg ulat maggot biasanya dijual sekitar 8 ribuan rupiah.

7. Ulat Sagu

Harga ulat sagu di pasaran sangat beragam, untuk umpan pancing atau pakan burung biasanya sekitar Rp. 2000, sedangkan untuk obat biasanya lebih tinggi, minimal 30 hingga 65 puluh ribuan rupiah.

8. Ulat Sutra

Untuk harga kepompong, biasanya sekitar 500 rupiah per buah. Harga ini juga tergantung grade yang diberikan, semakin bagus grade kepompong, maka jualnya juga akan semakin mahal.

9. Ulat Kandang

Di pasaran haraga ulat per 50 g sekitar 10 ribuan rupiah.

Pakan Ulat

Umumnya pakan ulat adalah dedaunan, beberapa jenis ulat, dapat mengkonsumsi jenis daun apapun. Namun di beberapa kasus, hanya jenis daun tertentu yang dapat dikonsumsi.

Berikut ini adalah beberapa jenis ulat yang dimaksud.

Pakan Ulat Grayak

Bisanya daun kedelai, daun kangkung, daun bayam liar, atau juga daun talas.

Pakan Untuk Ulat Maggot

Biasanya sifatnya organik, yang berasal dari limbah pasar, seperti buah dan sayuran.

Pakan Untuk Ulat Jerman Yang Paling Baik

Biasanya berupa gandum atau polar atau campuran antara dedak gandum. Dosisnya sekitar 100 hingga 100 g per hari.

Pakan Untuk Ulat Sutra

Yang paling baik adalah daun murbei, dan ulat yang satu ini dapat makan setiap waktu, baik siang maupun malam.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada disekitar 9 buah jenis ulat yang dapat diternakkan, dan pastinya menghasilkan rupiah untuk Anda.

Masing-masing jenis ulat mempunyai karakter yang berbeda, namun teknik perawatan dan penanganannya tidak terlalu sulit.

Sedangkan untuk harga beli dari ulat-ulat tersebut terbilang cukup murah, untuk harga jualnya juga terbilang menguntungkan.