Kandang

Semakin lama semakin tinggi permintaan akan ulat kandang. Hal ini tak mengherankan karena ulat kandang sendiri berguna sebagai pakan burung kicau.

Dengan adanya peningkatan akan penggunaan ulat jenis ini membuat orang mulai berbudidaya dan melakukan penjualan ulat tersebut.

Habitat Ulat Kandang

Sebenarnya ulat ini merupakan sebuah ulat yang mudah untuk ditemukan. Pasalnya kebanyakan ulat jenis ini akan berada dibawah kandang ayam.

Ulat Kandang

Yaitu pada kotoran ayam, akan tetapi perlu anda ketahui bahwa kotoran ayam yang mendapati ulat jenis ini adalah kotoran yang sudah dalam posisi dikeringkan atau sudah dalam proses fermentasi.

Nantinya ulat tersebut akan bermunculan dengan sendirinya dalam jumlah yang bisa dibilang banyak pada kotoran ayam yang sudah dalam proses fermentasi tersebut.

Bentuk Ulat Kandang

Jika dalam Bahasa Inggris ulat ini sering juga disebut dengan lesser mealworm. Ternyata ada fakta menarik dari ulat ini yaitu masih termasuk larva dari kumbang Alphitobius diaperinus.

Jika dilihat sepintas bentuk dari ulat ini memang hampir menyerupai ulat Hongkong.Bahkan bagi orang awam akan merasa sedikit kesusahan dalam membedakan ulat ini dengan ulat hongkong.

Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar dari kedua ulat ini. Jika dilihat dari ukurannya ulat kandang memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ulat hongkong.

Untuk warna tubuh yang dimiliki oleh ulat ini terlihat lebih gelap dibandingkan ulat Hongkong. Bahkan pergerakan dari ulat kandang terasa lebih cepat dibandingkan ulat jenis lainnya.

Akan tetapi untuk kepopuleran ulat tersebut memang masih kalah dibandingkan dengan ulat Hongkong.

Kandungan Gizi Ulat Kandang

Ulat jenis ini memang kerang kali digunakan untuk pakan burung kicau. Walaupun banyak dijumpai pada kotoran ayam yang sudah dikeringkan ternyata keberadaan ulat ini memiliki banyak sekali gizi didalam tubuhnya.

Gizi tersebut adalah seperti kandungan protein kasar dengan jumlah sebanyak 48%, kandungan lemak kasar dengan jumlah 40 %, lalu ada juga kandungan kadar abu yang berjumlah 3%.

Tak hanya itu saja ada kandungan lain seperti kandungan ekstrak non-nitrogen dengan jumlah 8%, dan yang terakhir adalah kandungan kadar air dengan jumlah 57%.

Perbedaan Ulat Kandang Dengan Ulat Hongkong

Banyak orang menyebutkan bahwa ulat kandang jika dilihat dengan sekilas mirip dengan ulat Hongkong. Meskipun begitu ternyata ulat ini tidaklah sama atau memiliki perbedaan yang mendasar.

Perbedaan Ulat Kandang Dan Ulat Hongkong

Penjelasan singkat akan perbedaan kedua alat tersebut memang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Akan tetapi berikut ini adalah penjelasan yang lebih lengkap akan ulat tersebut.

1. Jika dilihat dari sebutannya ternyata kedua ulat ini memiliki sebutan yang berbeda. Ulat Hongkong lebih banyak disebut dengan Tenebrio Molitor. Sedangkan untuk ulat jenis ini banyak orang menyebutnya dengan Lesser mealworm atau Alphitobius diaperinus.

2. Selanjutnya jika dilihat dari ukuran tubuhnya juga memiliki perbedaan mendasar pada kedua jenis ulat ini. Ulat Hongkong memiliki ukuran tubuh sekitar 26 mm sedangkan untuk ulat kandang memiliki ukuran sebesar 6 hingga 11 mm.

Ternyata ukuran tubuh dari ulat tersebut terlihat begitu signifikan perbedaanya. Walaupun begitu orang masih saja sedikit kesulitan dalam membedakan ulat tersebut.

3. Lalu jika dilihat dari karakteristik corak yang dimiliki oleh ulat ini memang masih memiliki perbedaan mendasar. Karakteristik corak yang dimiliki oleh ulat Hongkong lebih terlihat memiliki warna semburat kuning.

Sedangkan untuk ulat jenis ini memiliki warna yang mengacu pada warna coklat atau bahkan banyak juga ditemui dengan warna tubuh lebih kehitam-hitaman.

4. Faktanya walaupun ulat Hongkong bisa mendongkrak performa dari burung kicau. Akan tetapi ada kemungkinan ketika burung kicau terlalu banyak mengkonsumsi jenis ulat Hongkong akan menyebabkan sebuah obesitas pada tubuhnya.

Maka tak heran jika ulat yang memiliki nama lain Lesser mealworm adalah pilihan terbaik untuk digunakan sebagai pakan burung kicau.

Siklus Hidup Ulat Kandang

Seperti pada hewan jenis lainnya ulat jenis ini juga memiliki siklus hidup. Banyak peternak yang menyebutkan ketika usia telur tersebut sudah memasuki usia 10 hari maka telur harus dipindahkan dari indukannya.

Sedangkan waktu terbaik untuk panen adalah ketika ulat sudah memasuki usia 20 hari.

Proses Ulat Kandang Menjadi Kepik

Anda pasti menyadari bahwa ketika memutuskan membeli ulat kandang di peternakan maupun orang yang jual pakan burung pastinya tidak semua adalah ulat.

Siklus Hidup Ulat

Pasalnya pasti ada beberapa kepik kecil yang ikut masuk bersamaan dengan ulat tersebut. Kepik kecil tersebut nantinya akan menjadi kepik dewasa atau kumbang. Lantas bagaimana cara ulat tersebut menjadi sebuah kepik atau kumbang.

Pada proses kehidupan ulat jenis ini memang diawali dari ulat kecil terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu ulat tersebut akan menjadi sebuah ulat dewasa.

Ketika sudah memasuki umur yang sudah cukup maka ulat dewasa akan berubah menjadi sebuah pupa. Warna yang dimilikinya pun akan berubah menjadi warna putih.

Untuk bentuknya pun sedikit berubah yaitu menjadi lebih kecil. Jika proses menjadi pupa sudah berlangsung maka ada kemungkinan pupa tersebut akan berubah menjadi sebuah kepik kecil.

Kepik tersebut akan memiliki warna coklat keemasan. Selanjutnya kepik kecil tersebut akan bertumbuh menjadi kepik dewasa dengan warna pada tubuhnya adalah berwarna hitam atau lebih kecoklatan.

Cara Mencari Ulat Kandang Di Alam

Sebenarnya untuk lebih mudahnya anda bisa mencoba membeli indukan ulat tersebut kepada penjual pakan burung.

Meskipun begitu ulat kandang bisa ditemukan dialam yaitu pada bagian kotoran ayam. Dimana kotoran ayam ini akan terasa lebih mudah untuk ditemukan pada semua tempat.

Cara Ternak Ulat Kandang

1. Wadah Pengembangbiakan

Ketika anda akan melakukan pengembangbiakan ulat jenis ini maka anda haruslah mempersiapkan wadah atau kandang yang akan digunakan. Kadang yang akan digunakan bisa berbentuk persegi dengan ukuran 1 x 1 m.

Kandang Ulat Jerman (MediaWadah)

Untuk membuat kandang tersebut, anda pun bisa menggunakan kayu papan, triplek, bahkan bisa menggunakan bahan plastik. Perlu anda ketahui bahwa ulat jenis ini lebih suka bila berada dalam kondisi panas. Sedangkan untuk satu wadah bisa digunakan untuk menampung sebanyak 1 kg kepik maupun indukan.

2. Pembelian Indukan

Jika pembuatan kandang sudah selesai maka anda bisa mempersiapkan indukan yang akan digunakan. Untuk mendapatkan suatu indukan, andapun bisa membelinya pada penjual pakan burung.

3. Makanan Ulat Kandang Agar Tidak Cepat Mati

Agar ternak yang anda lakukan bisa berjalan dengan lancar maka ulat jenis ini membutuhkan suatu pakan. Pakan yang diperlukanpun begitu mudah seperti papaya mentah, ubi, bengkoang, dan lain sebagainya. Tambahkan sentrat untuk mendukung kesehatan pada ulat.

4. Cara Membuat Kepik Ulat Kandang Sendiri

Setiap ulat jenis ini jika dibiarkan nantinya akan berubah menjadi kepik dengan sendirinya. Tentunya setiap ukuran tubuh kepik akan lebih kecil di bandingkan ketika menjadi ulat.

5. Cara Merawat Ulat Kandang

Seperti hewan lainnya proses ternak hewan ini juga memerlukan sebuah perawatan. Dimulai dari pemberian pakan sehari dua kali. Pakan yang digunakan bisa berupa pakan alami maupun bahan kimia.

Harga Ulat Kandang

Permintaan ulat jenis ini semakin lama semakin meningkat. Anda bisa membeli ulat ini pada penjual pakan burung. Sedangkan untuk harga yang ditawarkan begitu bervariasi. Dimulai dari 50 g dengan harga 50g Rp. 10.000.

Manfaat Ulat Kandang

Ulat jenis ini memiliki gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ulat Hongkong. Meski untuk kepopulerannya masih saja dibawah ulat Hongkong. Akan tetapi sampai saat ini banyak orang yang menggunakan alat ini sebagai pakan burung kicauan.

Kandungan protein yang ada di dalam tubuh ulat tersebut bisa sangat berguna bagi burung kicauan. Beberapa burung yang sering kali diberi pakan ulat jenis ini adalah burung murai, kacer, pleci, cucak ijo, cendet, bahkan sampai burung ciblek pun diberikan pakan ulat ini.

Manfaat yang diberikan oleh ulat jenis ini untuk burung adalah seperti kondisi burung yang lebih fresh bahkan untuk bunyi dari setiap burung akan terasa lebih merdu, nyaring, dan yang lebih penting lagi adalah burung akan lebih rajin untuk berkicau.

Baca Juga : Budidaya Ulat Jerman

Dengan melihat berbagai penjelasan diatas maka tak diragukan lagi jika budidaya ulat kandang selain bisa memberikan omset yang tinggi ternyata sangat baik digunakan untuk pakan burung.