Sawah

Siapa yang tidak mengenal binatang yang mempunyai tempurung keras, dan bernama kura-kura ! Tidak lain adalah jenis reptilian homogen dengan ciri khas gerakan yang sangat lambat.

Di dunia, jenis kura kura sangat beragam, masing-masing jenis spesies mempunyai ciri khasnya masing-masing, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi habitat atau lingkungan tempat dirinya tinggal.

Termasuk Indonesia, dengan kondisi alam yang sangat mendukung, mulai dari sungai, rawa-rawa, hutan bakau, hingga hutan belantara dan yang lainnya. Membuat binatang ini dapat hidup dengan baik.

Sama seperti di tempat lainnya di dunia, jenis flora bernama kura-kura ini juga sangat beragam. Walaupun namanya masing kura-kura, namun karena habitat, lingkungan, makanan dan hal lainnya yang berbeda, membuat bentuk kura-kura yang ada juga berbeda-beda.

Salah satu dari sekian jenis atau spesies kura-kura yang ada di Indonsia, ada yang bernama Kura-Kura Sawah. Disebut demikian, karena jenis kura-kura ini mudah ditemukan di area persawahan, walau jenis kura kura air ini dapat juga hidup di tempat lainnya.

Ini adalah salah satu jenis kura-kura yang tidak hanya mudah untuk ditemukan, mudah untuk dipelihara, dan pastinya akan menjadi hewan peliharaan yang unik. Anda yang ingin memelihara binatang jenis ini, ada baiknya jika membaca ulasan berikut hingga tuntas.

Jenis

Kura-kura adalah jenis fauna yang yang dapat hidup secara semi aquatik, yaitu dapat hidup di air dan juga dapat hidup di darat. Khususnya Kura-Kura Sawah ada 4 jenis subspesies yang dapat dibedakan berdasarkan warna dan bentuk tempurungnya, yaitu :

  1. Amboinensis, wilayah penyebarannya ada di pulau-pulau yang ada di Indonesia Timur, seperti Timor, Sulawesi, Maluku, dan pulau kecil lainnya.
  2. Couro, penyebarannya ada di pulau-pulau Indonesia bagian barat, seperti Bali, Jawa, Sumatra, dan juga Sumbawa.
  3. Kamaroma, penyebarannya ada di daratan Asia Tenggara, seperti di Indocina (Kamboja, Vietnam selatan dan tengah, serta Laos Selatan), ada juga di Thailand, Singapura dan Semenanjung Malaysia.
  4. Lineata, penyebarannya ada di kawasan Burma saja.

Bentuk fisik / ciri-ciri

Seperti diketahui bersama, kura-kura mempunyai sebuah tempurung yang bernama karapas. Dibanding dengan jenis tempurung kura-kura lainnya, bentuknya cenderung membulat tinggi. Ada juga perisai di bagian perut, namanya plastron, uniknya, dapat ditekuk menurut garis melintang. Kondisi seperti ini, yang dapat membuat kura-kura dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.

Berikutnya ada 2 buah lunas / tonjolan memanjang, dari bagian atas perisai punggung. Tepatnya di tengah-tengah keping-keping perisai vertebral dan di kanan kirinya, ada keping-keping kostal, dekat dengan perbatasan keping vertebral.

Adapun keping-keping vertebral yang ada, ukurannya hampir sama panjangnya, terkecuali keping no 5, yang terlihat lebih pendek, dengan ukuran lainnya.

Kura Kura Sawah

Warna dari fauna ini berwarna kecokelatan, kehitaman, hingga ada yang berwarna coklat zaitun. Bagian perutnya berwarna krem, dengan beberapa berak yang besar, terutama yang berwarna kehitaman.

Kepalanya berwarna hitam, dengan tiga garis kuning di sekeliling tepi kepala, di atas bagian mata, lalu ada juga di bagian pipi dan bibir. Garis ini juga ada di bagian tepi kaki kura-kura tersebut.

Nama Latin

Jenis Kura-Kura Sawah ini ternyata mempunyai banyak sekali nama, mulai dari kura-kura batok (mengingat bentuknya yang menyerupai tempurung kelapa), ada juga yang menyebutnya kura-kura patah dada, dalam bahas Indonesia.

Dalam bahasa Inggris, nama fauna ini adalah Amboina Box Turtle, The Asian Box Terrapin, atau kadang disebut juga dengan Southeast Asian Box Turtle. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Cuora ambonensis

Habitat & Karakteristik

Kura-kura ambon ini termasuk jenis reptil dengan habitat semi aquatik, atau yang dapat hidup di darat dan darat hidup di air. Umumnya binatang ini ada di sekitar sawah, sungai atau rumput dan tumbuhan perdu lainnya, sebagai tempat berlindung.

Adapun jenis sungai yang biasanya dijadikan sebagai tempat hidupnya juga beragam mulai dari sungai besar atau juga sungai kecil, dengan karakteristik arus sedang hingga arus lambat.

Di Indonesia sendiri, jenis kura-kura tersebut, tersebar cukup merata, mulai dari Kepulauan Natuna, Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku, Sumbawa dan juga Timor.

Usia / umur

Usia dari kura-kura ini juga terbilang cukup panjang, bisa mencapai sekitar 20 tahunan, di alam liar, atau ketika Aanda pelihara dengan seksama.

Ukuran

Ukuran Kura-Kura Sawah, sendiri bisa mencapai sekitar 25 cm, sedangkan berat rata-ratanya adalah sekitar 1,5 kg.

Harga

Untuk harga kura-kura sendiri cenderung bervariasi, tergantung ukuran dari binatang itu sendiri. Umumnya jika ukurannya sudah mencapai kurang lebih 15 cm, harga umumnya sekitar 80 ribuan rupiah.

Makanan

Kura-kura sawah, termasuk ke dalam hewan omnivora, atau dapat memakan daging dan juga tumbuhan. Untuk kura-kura dewasa, dapat diberikan pelet ikan berukuran besar, ikan, atau juga udang. Anda juga dapat memberikannya beberapa jenis tumbuhan air.

Makanan Kura Kura Kecil / Baby

Pakan untuk kura-kura sawah yang masih kecil, dapat Anda berikan pelet ikan yang kecil, atau juga cacing darah beku.

Kandang

Seperti diketahui bersama kura-kura batu atau kura kura sawah ini dapat hidup di 2 tempat, yaitu di air dan di darat. Jadi ketika Anda ingin memelihara bintang jenis ini, sebaiknya perhatikan desain pembuatan kandang yang dimaksud.

Kandang Kura Kura Air

Dimana kandang, harus mempunyai daratan dan juga air, walaupun tidak harus dalam. Sediakan juga tempat untuk memasukkan aneka macam makanan yang dibutuhkan oleh fauna tersebut.

Apabila Anda memelihara sepasang, siapkan juga lokasi tempat sang betina untuk bersarang, dan bertelur. Adapun ukuran kandang, bisa mulai dari 1 x 2 m, untuk indukan.

Cara Memelihara

Adapun cara memelihara binatang yang satu ini pada dasarnya sama saja, dimana Anda harus memberikan makan dan minum secara teratur. Berikan pakan secara teratur 3 kali dalam sehari. Ketika sang betina sudah siap untuk bertelur, sebaiknya pemberian pakan ditingkatkan.

Untuk minum tidak perlu khawatir, karena biasanya kura-kura akan menggunakan kolam air untuk minum. Jadi pastikan air kolam yang ada, selalu terjaga kebersihannya. Selain itu, Anda juga harus memandikannya secara rutin minimal 1 kali dalam sehari, bersihkan bagian punggungnya dari lumut, menggunakan sikat halus. Tidak lupa kura-kura juga suka berjemur, terutama di pagi hari.

Membedakan Jantan & Betina

Untuk membedakan antara kura-kura jantan dan betina, ada 3 langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu :

Kura Kura Ambon Ceper

1. Bentuk tempurung bawah

kura-kura jantan bentuk tempurung bawah / plastorn yang cenderung cekung, ini yang membuatnya mudah untuk melakukan perkawinan. Sedangkan plastron betinanya cenderung datar atau rata.

2. Kuku kaki depan

Kuku kaki depan jantan cukup panjang, hingga seperti cakar, sedangkan kuku kaki depan betina lebih pendek.

3. Posisi lubang kelamin

Hal ini hanya dapat diperhatikan ketika kura-kura sedang birahi. Dimana kura-kura jantan akan mengeluarkan alat kelaminnya, yang ukurannya cukup panjang. Sedangkan dalam kondisi normal, dapat dilihat dari adanya lubang kelamin di dekat plastron, khusus untuk kura-kura jantan.

Cara Ternak

Untuk budidaya kura-kura tentunya dilakukan dengan cara bertelur. Kali ini Anda harus memelihara 2 ekor kura-kura, 1 jantan dan 1 betina. Dalam sekali bertelur, seekor kura-kura betina mampu mengeluarkan 2 hingga 3 butir telur sana. Telur-telur tersebut akan menetas paling lama setelah 3 bulan lamanya.

Yang harus diperhatikan disini adalah, Anda jangan sekali-kali memindahkan telur kura-kura, jika menemukannya. Jika tidak hal ini akan berdampak buruk pada telur tersebut. Terkecuali jika Anda sudah mengetahui bagaimana cara merawat telur kura-kura tersebut.

Baca Juga Mengenai : Kura Kura Ambon

Dilihat dari ulasan di atas, tentunya tidak sulit untuk memelihara binatang yang bernama Kura-Kura Sawah tersebut, terutama oleh para pemula.