Jawa

Ayam Jawa mempunyai kekhasan tersendiri dibanding dengan ayam-ayam lain yang banyak juga di pasaran. Dari bentuk fisiknya dan juga pemeliharaannya berbeda. Fisik yang sangat kuat, tidak mudah terserang penyakit dan juga pergerakannya lincah, suka berkokok dan bertengger.

Selain itu mempunyai tingkat kematian yang rendah dalam masa pemeliharaannya, dan juga mampu bertelur secara terus menerus seperti ayam negeri namun ukuran telurnya lebih kecil.

Usaha Ternak Ayam Jawa

Ternak Ayam Jawa

Meskipun demikian para pengusaha ternak tidak terpengaruh dengan kekurangan dan kelebihan dari beternak ayam Jawa ini. Peternak-peternak ayam Jawa terus meneruskan usaha dan bahkan banyak peternak pemula yang mencoba di usaha ternak ayam Jawa ini.

Besarnya permintaan pasar akan daging ayam Jawa untuk menjadi santapan harian masyarakat, maka peternak ayam Jawa menjadi bertahan dalam usahanya.

Cara Ternak Ayam Jawa

Beternak ayam Jawa memang berbeda dengan beternak ayam negeri, mulai dari pemeliharaan fisik sampai dengan harga jualnya. Pemeliharaan saat beternak ayam kampung lebih mudah dari ayam negeri.

Karena fisik dari ayam Jawa sudah kuat, maka pemeliharaan jadi lebih mudah tanpa harus takut sering terserang penyakit dan melakukan perawatan pengobatan.

Pemberian makan seperti biji-bijian dan juga vitamin sudah cukup untuk menjaga kesehatan dan kualitas daging dari ayam Jawa. Peternak tidak perlu biaya dan usaha ekstra untuk selalu menjaga kesehatan dari ayam Jawa.

Setelah uraian singkat tentang ayam Jawa, lanjut untuk uraian cara beternak ayam Jawa yang baik dan benar bagi pemula. Dibutuhkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memulai beternak ayam, diantaranya:

1. Kandang

Pertama, pembuatan kandang khusus biasanya untuk pemeliharaan ayam dalam jumlah banyak bukan hanya sekedar 5-10 ekor saja.

Perhatikan lingkungan sekitar kandang yang akan dibangun, sebaiknya jaraknya tidak terlalu dekat dengan rumah maupun dengan rumah tetangga.

Kandang Khusus Ayam Jawa

Karena bau kotoran ayam akan mengganggu penghuni rumah jika terlalu dekat.

Bangun kandang untuk ayam Jawa sesuai kebutuhan. Beri halaman kandang untuk pengumbaran ayam Jawa saat ada matahari.

Di bagian dalam kandang pastikan memberi alas sekam padi atau bisa juga serutan kayu untuk menjaga kelembaban udara di dalam kandang. Kemudian usahakan kandang mendapat cukup cahaya matahari dan pergantian keluar masuk udara.

2. Pekarangan Rumah

Kedua, kandang ayam di pekarangan rumah. Pemeliharaan ayam Jawa sekedar di pekarangan rumah biasanya hanya untuk pemeliharaan ayam Jawa dalam jumlah sedikit seperti 5-10 ekor saja.

Letak kandang ayam di pekarangan rumah sebaiknya juga harus dari rumah untuk mengurangi bau kotoran yang mengganggu.

3. Pakan

Ketiga, pakan juga menjadi perhatian khusus dalam pemeliharaan ayam, karena dengan pakan .maka kualitas ayam Jawa akan terpengaruh.

Pastikan pakan yang diberikan kepada ayam Jawa merupakan pakan baik karena jika tidak akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari ayam Jawa tersebut.

Pakan yang baik untuk diberikan kepada ayam biasanya adalah jagung giling, ubi-ubian yg sudah di cincang kasar, bekatul dan bisa juga sorgum.

Bahan pakan tersebut mempunyai kandungan protein yang baik dan dalam jumlah banyak, seperti ubi mempunyai 29 persen protein.

Selain protein kandungan lain seperti lemak dan natrium juga sangat baik untuk tumbuh kembang ayam Jawa.

4. Cepat Besar

Kemudian, supaya beternak ayam Jawa cepat tumbuh besar bisa menggunakan beberapa cara.

Pemberian makan yang cukup porsi dan dengan gizi yang seimbang, dan juga dengan perpaduan pakan yang tetap ridak diubah-ubah.

Bisa juga dengan menambahkan dedaunan dan sayuran ke dalam pakan ayam Jawa untuk menambah vitamin dan mineral sehingga tidak perlu menambahkan vitamin dari bahan kimia yang biasa beredar di pasaran selain itu dapat memperbaiki proses pencernaan makan ayam Jawa tersebut.

Pemberian obat cacing juga bisa membantu tumbuh kembang ayam Jawa menjadi lebih cepat.

Setidaknya tiga bulan sekali bisa diberikan obat cacing untuk ayam Jawa tersebut.

Selain dari sisi pakan, biasakan ayam Jawa dikeluarkan dari kandang dan dibiarkan berkeliaran di area pengumbaran sekitar kandang, hal ini untuk memberi kebebasan gerak ayam dan juga untuk mendapatkan udara dan sinar matahari yang cukup untuk tubuh ayam.

5. Cepat Panen

Dengan cepatnya tumbuh kembang dari ayam Jawa maka peternak juga akan mendapat keuntungan dari hal tersebut, waktu panen juga akan menjadi lebih cepat dibanding pemeliharaan yang asal-asalan.

Dengan begitu proses pemeliharaan harus diperhatikan dengan benar jika ingin menghasilkan panen dengan cepat. Cepatnya waktu panen akan menguntungkan kembali karena jadwal masa pemeliharaan awal karena akan maju seterusnya.

Ternak Ayam Jawa Petelur

Dalam beternak ayam Jawa petelur diperlukan perhatian dalam penempatan kandang. Selain harus jauh dari rumah karena bau kotoran yang mengganggu, kandang ayam juga harus jauh dari tempat keramaian seperti pasar, atau jalan raya.

Sebaiknya lingkungan sekitar kandang juga mempunyai sumber air bersih yang memadai, dan usahakan bukan di bukit maupun lembah karena kedua tempat tersebut mempunyai suhu udara yang berbeda dengan dataran biasa. Dan yang terakhir, sebaiknya lokasi kandang mudah dijangkau oleh peternak untuk proses mobilitas.

Setelah memperhatikan kandang, yang paling utama adalah bibit. Bibit untuk ternak ayam Jawa petelur harus berasal dari calon indukan yang sejenis dan berumur minimal 7 bulan mempunyai keturunan yang baik dari fisik maupun kesehatan dan tumbuh kembang dengan normal dengan menghasilkan telur banyak.

Ternak Ayam Jawa Kampung

Pemeliharaan ayam Jawa kampung sekarang ini perlahan sudah mulai meninggalkan sistem tradisionalnya, yaitu dengan menggunakan kandang kurungan dan dibiarkan berkeliaran mencari makan sendiri oleh tuannya.

Kandang Umbaran Ayam Jawa

Peternak ayam Jawa kampung sekarang sudah menggunakan sistem insentif, yaitu dengan cara membuatkan kandang khusus dan diberikan makan tanpa ayam harus mencari sendiri.

Pemberian pakan untuk ayam Jawa kampung sebaiknya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu starter, grower dan finisher.

Pembedaan pemberian pakan tersebut karena dari masing-masing tahap perkembangan ayam Jawa kampung berbeda. Masa pemeliharaan ayam Jawa kampung yaitu sekitar 5 bulanan baru bisa dipanen.

Ternak Ayam Jawa Pedaging

Pemeliharaan ayam pedaging sebaiknya dipisahkan antara ayam jantan dan betina, begitu juga dengan ayam Jawa yang masih kecil dan yang sudah besar untuk mengurangi persaingan pakan.

Perlakuan ayam betina sebaiknya lebih khusus karena pertumbuhan betina lebih lambat dibanding ayam jantan.

Kandang Ayam Jawa

Selain itu pastinya kembali ke bibit ayam Jawa, pastikan memilih bibit yang unggul untuk pemeliharaan ayam Jawa pedaging.

Ukuran kandang juga luas dan mendapat sinar mahari cukup. Dan sediakan tangkringan kaki untuk ayam Jawa pedaging.

Ternak Ayam Jawa Super

Ayam Jawa super biasa dikenal dengan ayam kampung super atau terkenalnya dengan sebutan ‘joper’. Ayam joper adalah hasil persilangan antara ayam Jawa dengan ayam ras.

Ayam Joper

Inovasi ayam joper ini karena banyaknya keluhan peternak ayam Jawa tentang masa panen yang membutuhkan waktu lama dengan pemeliharaan yang masih sederhana sedangkan permintaan pasar setiap harinya banyak dan bertambah.

Adanya ayam joper, peternak ayam Jawa bisa panen lebih cepat, yaitu sekitar 50-60 hari sehingga bisa memenuhi permintaan pasaran dan keuntungan yang dihasilkan pun juga bisa signifikan. Kualitas daging ayamnya juga sama dan tidak jauh berbeda dari ayam Jawa asli.

Usaha ternak ayam joper mempunyai prospek yang tinggi, karena dari kualitas ayam dan harga jualnya tinggi dan stabil. Selain itu pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan ayam negeri. Beternak ayam ‘joper’ ini relatif banyak dikembangkan oleh peternak ayam Jawa yang sudah lama maupun pemula.

Baca Juga : Ayam Hutan Hijau

Demikian uraian tentang ayam Jawa mulai dari fisik sampai dengan jenis dan pemeliharaannya. Semoga bermanfaat untuk semua, khususnya bagi calon peternak ayam Jawa pemula.